Pages

Saturday, March 24, 2012

Analisis Faktor Risiko Keuangan Perusahaan Multinasional


FAKTOR RISIKO KEUANGAN
Faktor  keuangan harus dipertimbangkan saat menilai risiko Negara. Salah satu faktor keuangan yang paling jelas adalah perekonomian Negara tersebut saat ini dan perkiraannya dimasa depan. Adapun pertumbuhan ekonomi suatu Negara bergantung pada beberapa faktor keuangan yang sering disebut Indikator Pertumbuhan Ekonomi.

Indikator Pertumbuhan Ekonomi :
1.     Suku bunga
Suku bunga yang tinggi cenderung memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan produk MNC. Sebaliknya, suku bunga yang rendah sering kali menstimulasi perekonomian dan meningkatkan permintaan atas produk MNC.
2.     Kurs
Kurs dapat mempengaruhi permintaan ekspor suatu Negara, yang selanjutnya akan memengaruhi produksi dan tingkat pendapatan Negara tersebut. Mata uang yang kuat dapat mengurangi permintaan atas ekspor dari Negara tersebut, meningkatkan volume impor produk oleh Negara tersebut, dan karenanya mengurangi produksi dan pendapatan nasional Negara tersebut. Mata uang yang lemah dapat menyebabkan arus keluar spekulatif dan mengurangi jumlah dana yang tersedia untuk membiayai pertumbuhan usaha.
3.     Inflasi
Inflasi dapat memengaruhi daya beli konsumen dan juga permintaan mereka atas produk MNC. Inflasi juga memiliki dampak tidak langsung pada kondisi keuangan suatu Negara melalui pengaruhnya terhadap suku bunga dan kurs mata uang Negara tersebut. Inflasi tinggi juga dapat mengarah pada penurunan pertumbuhan ekonomi.




TEKNIK UNTUK MENILAI REISIKO NEGARA

Setelah suatu perusahaan mengidentifikasi seluruh faktor mikro dan makro yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian risiko suatu Negara, perusahaan tersebut mungkin ingin mengimplementasikan sistem untuk mengevaluasi faktor tersebut dan menentukan peringkat risiko suatu Negara. Berikut ini merupakan beberapa teknik yang umum digunakan :

1)    Pendekatan Daftar Isian
Pendekatan daftar isian (checklist) melibatkan membuat penilaian atas seluruh faktor politik dan keuangan (baik makro maupun mikro) yang memiliki kontribusi dalam penilaian risiko Negara oleh suatu perusahaan. Peringkat dibuat pada daftar berbagai faktor keuangan dan politik, dan peringkat ini lalu dikonsolidasikan untuk memperoleh penilaian risiko Negara secara keseluruhan. Beberapa faktor (seperti pertumbuhan PDB riil)  dapat diukur dari data yang tersedia, sementara data lain(seperti kemungkinan terjadinya perang) harus diukur secara subyektif.
            Tersedia sejumlah besar informasi mengenai suatu Negara di internet. Informasi ini dapat digunakan untuk membuat peringkat dari berbagai faktor yang digunakan untuk menilai risiko Negara. Faktor ini lalu dikonversi menjadi beberapa peringkat numerik untuk menilai Negara tertentu. Faktor yang dianggap memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap risiko Negara harus diberikan bobot yang lebih tinggi.

2)    Teknik Delphi
Teknik Delphi melibatkan pengumpulan opini independen mengenai risiko Negara tanpa melakukan diskusi kelompok dari para penilai (seperti karyawan atau konsultan luar) yang memberikan opini. Meskipun teknik Delphi dapat bermanfaat, namun teknik ini berdasarkan opini subjektif yang akan berbeda bagi tiap penilai.

3)    Analisis kuantitatif
Setelah variabel keuangan dan politik diukur untuk suatu periode waktu, model analisis kuantitatif dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerakteristik yang memengaruhi tingkat risiko Negara. Misalnya, analisis regresi dapat digunakan untuk menilai risiko,karena analisis ini dapat mengukur sensitivitas satu variabel terhadap variabel lain.
            Meskipun model kuantitatif dapat mengukur dampak variabel lain terhadap variabel lain secara kuantitatif, namun model ini tidak selalu dapat memberikan indikasi adanya masalah pada suatu Negara sebelum masalah tersebut terjadi (terutama sebelu keputusan perusahaan untuk melaksanakan proyek di Negara tersebut). Model ini juga tidak dapat mengevaluasi data subjektif yang tidak selalu dapat dinyatakan secara kuantitatif. Selain itum tren historis dari berbagai karakteristik Negara tidak selalu bermanfaat untuk mengantisipasi krisis yang akan datang.

4)    Kunjungan pemeriksaan
Kunjungan pemeriksaan melibatkan kunjungan ke suatu Negara dan pertemuan dengan pegawai tinggi Negara, eksekutif bisnis, dan/atau konsumen. Pertemuan seperti ini dapat mengklarifikasikan beberapa opini perusahaan yang tidak pasti mengenai suatu Negara. Memang beberapa variabel, seperti hubungan antarnegara mungkin sulit untuk dinilai tanpa kunjungan ke Negara setempat.

5)    Kombinasi berbagai teknik
Penelitian dari 193 perusahaan yang banyak melakukan bisnis asing menemukan bahwa lebih dari separuh perusahaan tersebut tidak memiliki metode formal untuk menilai risiko Negara. Namun hal ini tidak berarti bahwa mereka mengabaikan penilaian risiko Negara, namun lebih berarti bahwa tidak ada metode yang paling unggul untuk digunakan. Akibatnya, banyak MNC menggunakan berbagai teknik, bisa menggunkan pendekatan daftar isian untuk membuat   peringkat risiko Negara secara menyeluruh lalu menggunakan teknik Delphi, analisis kuantitatif, dan kunjungan pemeriksaan untuk memberikan peringkat atas berbagai faktor tersebut.

No comments:

Post a Comment