Biaya Perawatan
Biaya Perawatan meliputi
biaya pembersihan lahan dan pemberian pupuk serta pengendalian hama setiap 6
bulan sekali. Pekerjaan akan melibatkan tenaga kerja sebanyak 5 orang. Terdiri
1 (satu orang) pengawas dan 4 (empat) orang pekerja. Diperkirakan akan memakan
waktu 7 hari kerja untuk setiap 1 hektar lahan. Proyeksi biaya perawatan selama
5 tahun adalah sebesar Rp. 9.000.000,-.
Perhitungan Biaya
Perawatan :
Upah Tenaga Kerja per
orang : Rp. 20.000 / hari
Jumlah Tenaga Kerja : 5
orang
Jumlah hari kerja : 7
hari
Jumlah Biaya per 6 bulan
: Rp. 700.000,-
Jumlah By 5 Tahun : Rp.
7.000.000,-
Kebutuhan Pupuk : Rp.
2.000.000,-
Jumlah Biaya Perawatan :
Rp. 9.000.000,-
Biaya Penyulaman
Biaya penyulaman adalah
estimasi atas kemungkinan tanaman yang kurang sehat atau mati. Apabila
perkiraan tanaman yang mati sebesar 25% dari total 4.000 tanaman. Maka jumlah
penyulaman sebanyak 1.000 tanaman. Apabila biaya perawatan dan biaya bibit per
batang adalah sebesar Rp. 5.250,-, [(Rp. 12.000.000 + Rp. 9.000.000) : 4.000
batang)] maka biaya penyulaman diperkirakan akan menyerap dana sekitar Rp.
5.250.000,-
Kebutuhan Dana Investasi
Kayu Sengon
Perhitungan Biaya :
Pembelian Bibit Rp.
8.000.000,-
Ongkos Tanam Rp.
4.000.000,-
Biaya Perawaran Rp.
9.000.000,-
Biaya Penyulaman 20% est
Rp. 5.250.000,-
Lain-lain Rp.
2.000.000,-
Total Biaya Rp.
28.250.000,-
Pemasaran
Pemasaran kayu sengon
relatif lebih mudah, karena kayu sengon merupakan jenis kayu yang tingkat
konsumsinya tinggi. Kebutuhan kayu sengon disamping untuk dijual sebagai kayu
papan dapat pula digunakan sebagai kayu kaso, palet, bahan pembuat peti dan
lain sebagainya. Ranting kayu sengon dapat pula dijual sebagai kayu bakar dan
bahan baku pembuatan kertas (pulp). Pemasaran sengon di wilayah Jonggol
biasanya dilakukan oleh tengkulak atau langsung dijual ke pabrik pemotongan
kayu (sawmill). Harga pasar kayu beragam, saat ini harga satu batang pohon
sengon usia tanam 5 tahun dapat dijual seharga Rp. 300.000 - Rp. 500.000,-.
Sedangkan jika sudah dibuat papan atau balok dapat dijual seharga Rp. 1.000.000
- 1.200.000,- per m3.
Perhitungan Hasil
Investasi
Jumlah tanaman per
hektar lahan adalah sebanyak 4.000 batang dan prediksi susut sebesar 25% atau
sejumlah 1.000 batang, maka setiap hektar lahan akan menghasilkan kayu yang
dapat dipanen sebanyak 3.000 batang.
Apabila dijual kepada
tengkulak (tebang ditempat) tanpa mengeluarkan ongkos tebang dan ongkos angkut
sebatang pohon dapat dijual seharga Rp. 500.000,- (harga saat ini), sehingga
perhitungannya menjadi sebagai berikut : 3.000 batang x Rp. 300.000,- = Rp.
900.000.000
Jadi selama 5 tahun masa
tanam akan menghasilkan 3.000 batang kayu sengon per hektar lahan. Apabila
diambil harga jual termurah yaitu sebesar Rp. 300.000,- per m3, maka hasil
investasi kayu sengon selama 5 tahun adalah sebesar Rp. 900.000.000,- .
Hasil perhitungan
tersebut berdasarkan estimasi terendah. Sebagai informasi, harga pasaran kayu
sengon saat ini per batang dengan usia tanam 4 tahun adalah sebesar Rp.
500.000,-.
Disamping itu investor
dapat memilih untuk menjual kayu dengan cara jual di tempat, yaitu dijual
gelondongan tanpa biaya angkut dengan harga jual sebesar Rp. 300.000,- atau
menjual kayu olahan dengan tambahan biaya angkut dan biaya pengolahan. Kayu
sengon olahan dapat dipasarkan dengan harga Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp.
1.200.000,- per m3. Biaya pengolahan kayu (menurut informasi penduduk setempat)
adalah setiap 3 m3 kayu gelondongan akan menjadi 2 m3 kayu olahan. Jumlah ini
bersih yang akan diterima untuk pemilik kayu.
No comments:
Post a Comment