Dalam era globalisasi yang didukung
oleh perubahan yang cepat dalam bidang teknologi informasi maka akan mempengaruhi
juga kebijakan perbankandi pengelolaan asset dan liabilities, termasuk
manajemen lembaga keuangan atau perbankan itu sendiri, karena jika tidak
terjadi penyesuaian maka bank yang bersangkutan akan tenggelam dalam era
persaingan yang juga semakin ketat saat ini.
Perubahan di Bidang Industri
Perbankan
1.
Modernisasi
Kecenderungan bank-bank saat ini
mengutamakan peningkatan feebase-income baik melalui sarana pasar uang maupun
pasar modal ataupun bunga dari aktivitasnya money market dan fee atas jasa-jasa
yang diberikan seperti advisting L/C, penerbitan bank garansi, kartu kredit,
serta jasa bank lainnya
2.
Deregulasi
1 Juni 1983
Kebijakan
deregulasi ini dikeluarkan oleh pemerintah untuk sektor moneter khususnya
perbankan. Di dalam deregulasi ini terdapat 3 hal yaitu:
·
Peningkatan
daya saing bank pemerintah.
·
Penghapusan
pagu kredit.
·
Pengaturan
deposito berjangka.
Dengan adanya
deregulasi tersebut, bank pemerintah bebas menentukan suku bunga deposito dan
kredit karena pada saat itu suku bunga yang ditawarkan oleh bank swasta lebih
tinggi yaitu sebesar 18% sedangkan bank pemerintah sebesar 14-15%. Hal tersebut
dimaksudkan agar masyarakat yang memiliki dana yang tidak terpakai menjadi
tertarik untuk menyimpan dananya di bank pemerintah.
27 Oktober 1988
Paket
deregulasi ini merupakan aturan paling liberal yang diberikan oleh pemerintah
di bidang perbankan. Kebijakan yang diberikan pemerintah antara lain:
·
Mendorong
perluasan jaringan keuangan dan perbankan ke seluruh wilayah Indonesia serta
diversifikasi sarana dana.
·
Kemudahan
pendirian bank swasta baru, pembukaan kantor cabang baru, pemberian izin
penerbitan sertifikat deposito bagi lembaga keuangan bukan bank, serta
perluasan tabungan.
·
Penurunan
likuiditas wajib minimum dari 25% menjadi 2%.
·
Penyempurnaan open
market operation.
28
Februari 1991
Pemerintah
mengeluarkan paket kebijakan deregulasi ini yang merupakan kelanjutan dari
Pakto 88. Isinya sebagai berikut
·
Ketentuan
pengaturan perbankan dengan prinsip prudential.
·
Pengawasan
dan pembinaan kredit dilakukan dalam rangka mewujudkan sistem perbankan yang
sehat dan efisien.
·
Pemisahan
antara kepemilikan bank dan manajemen bank secara professional.
29 Mei 1993
Paket
deregulasi ini menyangkut beberapa hal, yaitu:
·
Memperlancar
kredit perbankan bagi dunia usaha.
·
Mendorong
perluasan kredit dengan berpedoman pada asas-asas perkreditan yang sehat,
mendorong perbankan untuk menangani masalah kredit macet, mengendalikan
pertumbuhan jumlah uang beredar & kredit perbankan dalam batas aman bagi
stabilitas ekonomi.
·
CAR
(Capital Adequacy Ratio)/ rasio kecukupan modal diperlonggar.
·
Pencanangan
akan konsep kehati-hatian terhadap pengelolaan bank yang lebih menekankan
kepada kualitas dalam pemberian kredit melalui penilaian kembali terhadap
aktiva produktif bank-bank di Indonesia.
3. Privatisasi
Phenomena pada
negara-negar baik yang masih developing maupun developed countires mendorong
bank-bank BUMN untuk menuju ke perusahaan public, dimana bank dituntut untuk
meningkatkan SDM, lebih transparan, dan menyempurnakan tata kerjanya.
4. Internasionalisasi
Dunia sudah tidak
terbatas lagi dalam bisnis, sehingga menuntut dunia perbankan di Indonesia juga
untuk berperan sabagai pemain utama dalam era globalisasi.
5. Securitization
Faktor jaminan keamanan
sangant mempengaruhi performa dari setiap bank. Pihak otoritas moneter dan
manajemen bank harus dapat membuat kebijakan yang dapat membuat kebijakan yang
meminimalisir risiko yang timbul agar masyarakat merasa aman bahwa dananya
dapat ditarik setiap saat sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
6. Customer’ Sophistication
Market oriented yang
dilakukan bank mengandung makna demi kepuasan para nasabah. Kondisi ini telah
memaksa bank untuk mengeluarkan biaya lebih tinggi dibanding sebelumnya dan hal
ini juga memaksa kalangan perbankan untuk lebih inovatif dalam menekan cost dan
meningkatkan income.
7. Pemenuhan Kebutuhan Modal Minimum
atau Capital Adequacy Ratio (CAR)
Setiap Bank yang
beroperasi diwajibkan untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan modal minimum bank
atau capital adeque ratio disingkat CAR. Pemenuhan kebutuhan modal minimum
dipengaruhi oleh cara perhitungan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR),
besarnya modal yang dimiliki bank, besarnya penyisihan penghapusan aktiva
produktif (PPAP) dan laba yang dihasilkan atau rugi yang diderita oleh bank
Risiko Dalam Assets dan Liability
Manajemen
Dalam kegiatan pengelolaan manajemen
dana pada bank terdapat beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain:
·
Liquidity
Risk
·
peningkatan asset akibat dari kreasi
aktivitas liabilities
·
usaha peningkatan penggunaan money
market funding
·
harus ideal dengan semakin volatilenya
liabilities
·
Interest
Rate Risk Profile
·
tingginya biaya dana yang didasarkan
atas pergerakan pasar
·
tingginya tingkat perubahan suku bunga
·
adanya pertumbuhan dari sumber dana internasional
yang semakin meningkat
·
Currency
Risk
·
pengambilan posisi oleh bank-bank akan
semakin meningkat
·
naiknya exchange rate volatility
·
menurunnya peranan Bank Indonesia dalam
menentukan rates
·
perkenalan atas produk baru
·
Loan
Pricing Risk
·
Persaingan semakin tajam, baik pada
deposito maupun kredit
·
Increasing differentiation of borrower
risk level
·
Dampak atas keputusan pricing pada
liquity sensitive yang meningkatkan pada bank-bank dan interest maturity gap
position
·
Default
Risk
·
Kegagalan usaha nasabah
·
Krisis ekonomi yang berkepanjangan
·
Kondisi politik yang tidak stabil
·
Belum adanya law enforcement
·
Ketidak cukupan agunan dari debitur
Perlunya Penyempurnaan Assets and
Liability Management
1.
Proses
untuk memanage risiko
Proses assets and liability management
bank-bank semakin kompleks sehingga hal tersebut harus berjalan secara mulus
untuk menjamin kebenaran atas analisis yang dibuat.
2.
Assets
dan Liabilities
Sesuai dengan prioritas penggunaannya
maka asset bank umumnya terdiri atas:
·
Kas
·
Giro pada Bank Indonesia
·
Giro pada bank lain
·
Penempatan pada bank lain
·
Surat-surat berharga
·
Kredit yang diberikan
·
Investment
·
Aktiva tetap
·
Rupa-rupa aktiva
Dari sisi liabilities bank terbagi
menjadi tiga:
·
Dana
pihak ketiga
ü
Giro (nasabah)
ü
Tabungan
ü
Deposito berjangka
ü
Sertifikat deposito berjangka
ü
Kewajiban segera lainnya
·
Dana
pihak kedua
ü
Instrument money market yaitu
surat-surat berharga yang diterbitkan kurang dari saatu tahun seperti
commercial paper dan promissory notes
ü
Instrument pasar modal yaitu surat
berharga yang diterbitkan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun seperti
obligasi.
·
Dana
pihak pertama
ü Dana
yang berasal dari pemilik berupa modal dan hasil usaha bank
Kebijakan dan Tujuan
Dalam
menentukan kebijakan dan tujuannya, bank akan selalu dikaitkan dengan kondisi
dan karakteristik eksternal seperti economic condition, regulation
trend,banking power dan kondisi karakteristik internal perusahaan seperti risk
apptite, business mix, business concentration.
Pentingnya Assets dan Liability
Management
Terdapat tiga tahap pendekatan yaitu
1. Tahap
I (general)
Yang secara garis besar dikelompokan
menjadi: asset management, liability management dan capital management
2. Tahap
II (specific)
Pada tahap ini pengelompokannya lebih
spesifik dengan komposisi sebagai berikut:
·
Reserve position asset management
·
Liquidity management
·
Investment management
·
Loan management
·
Fixed management
3. Tahap
III (balance sheet generates the income and expense)
Dalam tahap ini untuk melihat kemampuan
bank dalam menghasilkan keuntungan dengan formula profit = revenue – interest cost – overhead – taxes. Kebijakan
untuk mencapai tujuan tersebut dengan melakukan:
·
Spread management
·
Control of “burden”
·
Liquidity management
·
Capital management
·
Tax management
·
Management of off balance sheet
activities
Laporan Keuangan Bank
1. Laporan keuangan bank umum terdiri
dari:
·
Neraca
·
Perhitungan laba rugi dan saldo laba
·
Komitmen dan kontijensi
·
Perhitungan kewajiban penyediaan modal
minimum
·
Kualitas aktiva produktif dan informasi
lainnya
·
Transaksi valuta asing dan derivative
·
Perhitungan rasio keuangan
·
Pemberian kredit dari badan penyehatan
perbankan nasional
2.
Laporan
keuangan Bank Indonesia
·
Neraca
·
Laporan surplus dan defisit
No comments:
Post a Comment