Elemen
Risiko Negara
Risiko negara merupakan kemungkinan dampak
buruk yang disebabkan dapat digunakan untuk memonitor negara lokasi usaha MNC
saat ini. Jika risiko suatu negara tertentu naik, MNC dapat mempertimbangkan
untuk mendivestasi anak perusahan yang berlokasi di negara tersebut. MNC juga
dapat menggunakan analisis risiko negara sebagai sarana pemilihan untuk
menghindari melakukan usaha di negara dengan risiko tinggi. Analisis risiko
negara tidak terbatas pada prediksi krisis utama. MNC juga dapat menggunakan
analisis ini untuk merevisi keputusan investasi atau keputusan keuangan terkait
dengan peristiwa terakhir. Salah satu peristiwa tersebut dapat mempengaruhi
kemungkinan arus kas yang akan dihasilkan oleh MNC atau biaya pembiayaan proyek
dan karenanya mempengaruhi nilai MNC.
Meskipun
MNC mengurangi eksposurnya terhadap peristiwa tersebut pada pecan tertentu,
namun peristiwa lain dapat terjadi pada pecan berikutnya. Untuk setiap
peristiwa ini, MNC harus mempertimbangkan apakah arus kasnya akan terkena
dampak dan apakah terdapat perubahan kebijakan yang harus ditanggapi MNC.
Analisis risiko negara merupakan proses berkelanjutan. Sebagian besar MNC tidak
akan terkena dampak seluruh peristiwa tersebut, tetapi MNC akan memerhatikan
peristiwa yang mungkin berdampak pada industri atau negara dimana MNC berusaha.
MNC juga memahami bahwa perusahaan tidak dapat menghilangkan ekposur atas semua
peristiwa tetapi paling tidak dapat berupaya untuk membatasi eksposur atas
peristiwa yang terjadi di negara tertentu.
Elemen Risiko Politik
MNC
harus menilai risiko negara tidak hanya negara tempat MNC tersebut berusaha
tetapi juga negara dimana MNC akan mengekspor atau mendirikan anak perusahaan.
Beberapa karakteristik risiko suatu negara dapat secara signifikan mempengaruhi
kinerja, dan MNC tersebut harus mempertimbangkan besarnya pengaruh
karakteristik tersebut. Bentuk risiko negara yang ekstrim memungkinkan bahwa
negara setempat akan mengambil alih anak perusahaan. Pada beberapa kasus
pengambilalihan, sejumllah kompensasi diberikan dengan jumlah yang ditentukan
oleh negara setempat. Pada kasus lain, asset disita tanpa diberikan kompensasi.
Berikut merupakan bentuk umum risiko politik:
Sikap Konsumen di Negara Setempat
Bentuk
risiko politik yang paling ringan (bagi seorang ekportir) adalah kecendrungan
warga untuk membeli barang produksi local saja. Meskipun ekportir memutuskan
untuk mendirikan anak perusahaan di negara asing, filosofi warga tersebut dapat
menghalangi keberhasilan MNC. Seluruh negara memiliki kecenderungan untuk
mendorong konsumen untuk membeli dari produsen lokal. MNC yang mempertimbangkan
untuk memasuki pasar asing harus memonitori kesetiaan pelanggan terhadap produk
lokal. Jika konsumen sangat setia dengan produk lokal, maka strategi kerja sama
dengan perusahaan lokal mungkin lebih menguntungkan dibandingkan dengan ekspor.
Tindakan pemerintah setempat
Berbagai
tindakan pemerintah setempat dapat mempengaruhi arus kas suatu MNC. Misalnya
pemerintah setempat dapat mengenakan standar pengendalian polusi yang
mempengaruhi biaya dan pajak perusahan tambahan dan pajak perusahaan tambahan
yang mempengaruhi laba setelah pajak seperti juga pajak kekayaan dan pembatasan
pengiriman dana yang mempengaruhi arus kas setelah pajak yang dikirim ke induk
perusahaan. Beberapa MNC menggunakan tingkat pergantian pejabat pemerintah atau
filosofi negara sebagai pendekatan atas risiko politik suatu negara. Meskipun
hal ini dapat mempengaruhi secara signifikan arus kas masa depan, namun bukan
merupakan cerminan risiko politik yang layak. Anak perusahaan tidak selalu
terpengaruh oleh pergantian pemerintahan. Selain itu, suatu anak perusahaan
dapat dipengaruhi oleh kebijakan baru pemerintah setempat atau perubahan sikap
terhadap negara asal anak perusahaan, meskipun pemerintah setempat tidak
berisiko akan diganti. Pemerintah setempat dapat menggunakan berbagai cara
untuk mengarahkan operasi MNC agar sejalan dengan tujuan. Selain itu pemerintah
dapat mengharuskan fasilitas sosial atau pengendalian lingkungan tertentu.
Seluruh tindakan ini mencerminkan risiko politik, dalam hal tindakan tersebut
mencerminkan karakteristik politik suatu negara yang dapat mempengaruhi kas
MNC.
Pembatasan Pengiriman Dana
Anak
perusahaan MNC sering kali mengirim dana kembali ke kantor pusat untuk melunasi
pinjaman, pembelian perlengkapan, beban administrasi, laba yang dikirim
kembali, atau tujuan lainnya. Pada beberapa kasusu pemerintah setempat dapat
memblokir pengiriman dana, yang akan memaksa anak perusahaan melakukan proyek
yang tidak optimal. Alternative lain, MNC dapat menginvestasikan dana dalam
sekuritas lokal untuk memperoleh imbal hasil sementara dana yang sedang
diblokir. Namun pengembalian tersebut mungkin lebih kecil dari yang dapat
diperoleh jika dana dikirim kembali ke anak perusahaan.
Mata Uang yang Tidak Dapat Ditukar
Beberapa
pemerintahan tidak mengizinkan mata uang setempat ditukar menjadi mata uang
lainnya. Karenanya, laba yang dihasilakan oleh anak perusahaan pada negara
tersebut tidak dapat dikirim kembali pada induk perusahaan melalui pertukaran
mata uang. Jika mata uang tidak dapat ditukar, maka induk perusahaan MNC harus
menukar uang tersebut dengan barang untuk memperoleh keuntungan dari proyek
yang dilakukan di negara tersebut.
Perang
Beberapa
negara memiliki kecenderungan untuk terlibat konflik berkepanjangan dengan
negara tetangganya atau mengalami kekacauan di dalam negeri. Hal ini dapat
mempengaruhi keselamatan dari tenaga kerja di anak perusahaan atau tenaga
pemasaran yang berusaha memenuhi pasar ekspor bagi MNC. Selain itu, negara yang
terancam perang umumnya memiliki siklus bisnis yang berfluktuasi sehingga arus
kas MNC yang berasal dari negara tersebut menjadi lebih tidak pasti. Serangan
teroris ke AS pada tanggal 11 september 2001, memberikan dampak buruk karena
kemungkinan eksposur dari serangan teroris, terutama jika anak perusahaan
berlokasi di negara yang penduduknya tidak suka dengan AS. Meskipun MNC tidak
terkena dampak perang secara langsung, MNC mungkin perlu mengeluarkan biaya
untuk menjamin keselamatan tenaga kerjanya. Meningkatnya suku bunga karena
banyaknya dana yang dibutuhkan untuk membiayai pengeluaran militer juga
dikhwatirkan oleh MNC. Beberapa prediksi yang lebih pesimis juga memperkirakan
kemungkinan biaya perlengkapan yang lebih tinggi dan kemungkinan dampak
tingginya inflasi atau suku bunga AS terhadap kurs. Dengan mempertimbangkan
seluruh ketidakpastian ini, MNC membatasi ekspansinya hingga dampak perang
terhadap harga minyak, defisit penganggaran antara negara lain sudah lebih
jelas.
Birokrasi
Faktor
risiko negara lainnya adalah birokrasi pemerintah, yang dapat mempersulit
bisnis MNC. Meskipun terlihat tidak relavan, faktor ini merupakan penentu utama
bagi MNC saat pertimbangkan proyek di eropa timur pada awal tahun 1990-an.
Beberapa pemerintah eropa timur tidak terlalu berpengalaman dalam memfasilitasi
masuknya MNC ke pasar mereka.
Korupsi
Korupsi
dapat berdampak negative pada bisnis internasional MNC karena akan meningkatkan
biaya untuk melakukan usaha atau mengurangi pendapatan MNC. Beragai bentuk
korupsi dapat terjadi antar perusahaan atau antar perusahaan dengan pemerintah.
Misalnya, suatu MNC akan kehilangan pendapatan karena kontrak pemerintah
diberikan kepada perusahaan lokal yang menyuap pegawai pemerintah. Namun
undang-undang korupsi dan penerapannya berbeda di tiap negara.
No comments:
Post a Comment