Pages

Saturday, March 24, 2012

Estimasi Return dan Resiko


PENGERTIAN RETURN DAN RISIKO
Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor resiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.

Return
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain. Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodic dari suatu investasi. Jika kita berinvestasi pada sebuah obligasi , maka besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi yang dibayarkan. Demikian pula jika kita membeli saham, yield ditunjukkan oleh besar deviden yang kita peroleh. Sedangkan capital gain merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga seperti saham atau obligasi yang bisa memberikan keuntungan dan kerugian bagi para investor. Dalam kata lain capital gain juga bisa diartikan sebagai perubahan harga sekuritas.

Risiko
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return actual yang diterima dengan return harapan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya maka semakin besar risiko investasi tersebut.
Ada beberapa sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi antara lain: risiko suku bunga, risiko pasar, risiko inflasi, risiko bisnis, risiko finansial, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang, dan risiko negara.
Risiko suku bunga: perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris paribus. Jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun. Begitu juga sebaliknya jika suku bunga menurun maka harga saham akan meningkat.
Risiko pasar: fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi disebut sebagai risiko pasar. Biasanya ditunjukan dengan berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan.
Risiko inflasi: inflasi yang meningkat akan mengurangi daya beli rupiah yang telah diinvestasikan. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang dialaminya.
Risiko bisnis: risiko dalam bisnis suatu jenis industri disebut sebagai risiko bisnis.
Risiko finansial: risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi hutangnya maka risiko finansial yang dihadapi perusahaan semakin besar.
Risiko likuiditas: semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, semakin likuid sekuritas tersebut. Demikian pula sebaliknya, semakin tidak likuid sekuritas tersebut maka semakin besar pula risiko likuditas yang dihadapi perusahaan.
Risiko nilai tukar mata uang: risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai tukar mata uang asing.
Risiko negara: bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, stabilitas politik dan ekonominya sangat penting untuk diperhatikan untuk menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.

ESTIMASI RETURN DAN RISIKO SEKURITAS
Return investasi dimasa yang akan datang hanya bisa diperkirakan melalui pengestimasian. Return investasi dimasa akan datang adalah return harapan dan sangat mungkin berlainan dengan return actual yang diterima. Disamping mengestimasi return, kita juga perlu menghitung berapa risiko yang terkait dengan investasi pada sekuritas bersangkutan atau dengan kata lain risiko adalah kemungkinan penyimpangan return harapan dari return actual yang diterima.
Menghitung Return Harapan
Estimasi return suatu sekuritas dilakukan dengan menghitung return harapan atas sekuritas tersebut. Return harapan adalah nilai return rata-rata. Jika kita memiliki probabilitas return suatu sekuritas, nilai return harapannya dapat dihitung dengan cara menentukan nilai rata-rata tertimbang dari distribusi return tersebut. Secara sistematis, rumus untuk menghitung return harapan dari suatu sekuritas bisa dituliskan dalam persamaan berikut:

E(R)=∑_(t=1)^n▒Ripri

Dalam hal ini:
E(R)= return harapan dari suatu sekuritas
Ri    = return ke-i yang mungkin terjadi
pri   = probabilitas kejadian return ke-i
n    = banyaknya return yang mungkin terjadi

Disamping cara diatas, perhitungan return harapan juga bisa dilakukan dengan dua cara lainnya yaitu rata-rata aritmatika (arithmetic mean) dan rata-rata geometric (geometric nean)
Metode arithmetic mean adalah metode perhitungan statistic yang bisa dipakai untuk menghitung nilai rata-rata dan biasanya diberi symbol X. secara matematis arithmatich mean dituliskan sebagai berikut:

X=∑^x/n
Dimana ∑^x adalah jumlah nilai return selama satu periode, dan n adalah total jumlah periode.
Geometric mean dapat lebih akurat menggambarkan nilai rata-rata yang sebenarnya dari suatu distribusi return selama suatu periode tertentu. Rumus untuk menghitung geometric mean adalah: R2
G=〖[(1+R1) (1+R2) .....(1+Rn)] 〗^(1⁄n) -1
dalam hal ini, Rn adalah return relative pada periode n.

Menghitung Risiko
Secara statistik tingkat risiko ini dapat diwakili oleh ukuran penyimpangan atau ukuran penyebaran data yaitu nilai varians dan deviasi standar. Semakin besar penyebaran distribusi return suatu investasi, maka semakin tinggi tingkat risiko investasi tersebut. Selain itu juga perlu menghitung risiko relative untuk membandingkan risiko antar asset. Ukuran risiko relative digunakan koefisien variasi. Secara matematis rumus untuk menghitung varians, deviasi standar dan koefisien variasi bisa dituliskan sebagai berikut:
Varians return = σ²=[Ri-E(R)]²pri
Deviasi standar = σ= √(σ^2 )
Koefisien variasi =  ( σ)/E(R)





RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO

Menghitung Return Harapan dari Portofolio
Return harapan dari portofolio bisa diestimasi denganmenghitung rata-rata tertimbang dari return harapan masing-masing asset individual yang ada dalam portofolio. Rumus untuk menghitung return harapan dari portofolio adalah sebagai berikut:
E(Rp) = ∑_(i=1)^n▒〖Wi E(Ri)〗
Dalam hal ini:
E(Rp) = return harapan dari portofolio
Wi       = bobot portofolio sekuritas ke-i
∑Wi  = jumlah total bobot portofolio = 1,0
E(Ri) = return harapan dari sekuritas ke-i
n        = jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio


Menghitung Risiko Portofolio
Dengan menggunakan kovarians seperti yang telah dibahas kita bisa menghitung besarnya risiko portofolio. Ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:
Varians setiap sekuritas
Kovarians antar satu sekuritas dengan sekuritas lainnya
Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas
Kasus dua sekuritas kita bisa menghitung standar deviasi return kedua sekuritas tersebut. Secara matematis rumus yang dipakai adalah sebagai berikut:

σ_p= [〖W_A^2 σ_A^2+W_B^2 σ_B^2++2(W_A )(W_B )(ρ_AB)σ_A σ_B]〗^(1⁄2)



Dalam hal ini:
σ_p   = deviasi standar portofolio
W_A=  bobot portofolio pada asset A
ρ_AB = koefisien korelasi asset A dan B

Kasus n-sekuritas ukuran yang dipakai adalah varians return dari n-sekuritas yang ada dalam portofolio. Secara matematis rumus yang digunakan adalah:

〖σ^2〗_p =∑_(i=1)^n▒〖W_i^2 σ_i^2+∑_(i=1)^n▒∑_(j=1)^n▒W_i  W_j σ_ij 〗

dalam hal ini:
〖σ^2〗_p= varians return portofolio
〖σ^2〗_i = varians return sekuritas
σ_ij = kovarians antara return sekuritas i dan j
W_i = bobot atau porsi dana yang diinvestasikan pada sekuritas i
∑_(i=1)^n▒∑_(j=1)^n▒= tanda penjumlahan ganda, berarti angka n2 akan ditambahkan secara bersamaan


No comments:

Post a Comment